2 Jenis Kram Perut saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Sepanjang kehamilan umumnya para Ibu hamil akan menghadapi sejumlah gangguan, seperti mudah lelah, mual dan muntah atau yang biasa disebut morning sickness hingga gangguan kram perut saat hamil.
Bukan hanya mual saat hamil, namun kram perut juga sering mengganggu di masa kehamilan. Lantas, apakah berbahaya jika ibu hamil mengalami kram perut tersebut?
Sebenarnya kram perut merupakan gangguan normal dan wajar bagi ibu hamil. Tapi dalam kasus tertentu, justru kram perut bisa menjadi tanda kehamilan mengalami masalah sehingga membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan.
Ada dua jenis kram perut selama masa kehamilan, yaitu kram normal dan kram abnormal.
Jenis Kram Perut saat Hamil
1. Kram Normal
Kram dalam kehamilan sebenarnya terjadi karena kehamilan itu sendiri, dalam artian kram bisa menjadi pertanda jika di dalam rahim sedang tumbuh embrio. Kram perut juga menjadi bagian yang tidak terpisah dari kehamilan, dan bisa disebabkan oleh banyak hal.
Selama kehamilan, fase pertumbuhan embrio sisa sel-sel folikel kulit akan melepaskan sel telur (corpus leteum). Pada perkembangan fase ini tentu akan menimbulkan kram di perut.
Corpus leteum merupakan penyuplai utama hormon progesterone yang akan membantu tumbuh kembang janin dalam kandungan. Tapi seiring dengan usia kehamilan, dimana plasenta sudah dapat memproduksi hormon progesterone sendiri, maka dengan alami corpus leteum pun akan berhenti memproduksi hormon progesterone, Ibu hamil akan kembali mengalami kram di perutnya.
Selain itu, kram perut pada Ibu hamil juga bisa disebabkan oleh peregangan pada otot yang menopang rahim. Biasanya akan terjadi di fase akhir masa kehamilan atau menjelang persalinan.
Untuk kram yang satu ini, tentu menjadi tanda dan kondisi yang cukup dinantikan oleh setiap ibu hamil. Pasalnya, kram yang terjadi akan menjadi pertanda bahwa persalinan sudah dekat.
Lantas, bagaimana cara mengatasi kram perut normal saat hamil? Tentu bisa diatasi dengan mengatur posisi duduk Anda. Disarankan untuk duduk dengan kedua lutut lurus sejajar ke depan.
Selain itu, Sebaiknya anda mandi air hangat untuk memenuhi cairan tubuh Anda karena bisa mengatasi kram perut yang normal selama kehamilan.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Sesak Nafas Saat Hamil
2. Kram Abnormal (Kram yang Berbahaya)
Kram normal merupakan kondisi yang tentu saja tidak membahayakan bagi kehamilan, namun tidak selamanya kram perut saat hamil itu normal dan aman untuk Ibu hamil. Karena dalam kasus tertentu, kram perut saat hamil justru cukup membahayakan kehamilan bahkan bisa menjadi tanda jika kehamilan sedang mengalami masalah.
Umumnya, kram perut abnormal atau kram yang berbahaya terjadi trimester pertama (saat hamil muda), dimana kram perut menjadi tanda jika pertumbuhan embrio di dalam rahim sedang mengalami masalah.
Selain itu, jenis kram ini juga bisa terus terjadi hingga fase pertengahan kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kram perut bisa mengakibatkan keguguran pada Ibu hamil khususnya jika kram diikuti dengan pendarahan.
Kram abnormal juga bisa menjadi tanda jika si Ibu mengalami kehamilan bermasalah seperti kehamilan ektopik, dimana embrio tidak tumbuh di dalam rahim melainkan di dinding rahim atau pada tuba falopi.
Kehamilan ektopik akan mengakibatkan kram yang hebat pada Ibu karena peregangan otot rahim atau peregangan tuba falopi selama pertumbuhan embrio. Kram ini menjadi kondisi yang sangat berbahaya bahkan dapat mengancam keselamatan sang Ibu.
Tidak hanya itu, kram yang terjadi di usia kehamilan 20 minggu hingga minggu ke 37 juga menjadi kram yang berbahaya, karena kondisi ini merupakan tanda-tanda kelahiran prematur.
Jika Anda mengalami kram perut jenis abnormal, maka sebaiknya Anda sesegera mungkin memeriksakan kondisi kehamilan Anda ke dokter kandungan.
Hal ini demi memastikan pertumbuhan embrio di dalam kandungan Anda. Apalagi untuk masalah kehamilan ektopik atau tanda-tanda kelahiran premature yang membutuhkan penanganan medis secepat mungkin.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kram Kaki Saat Hamil
Nah, itulah jenis-jenis kram perut yang dapat terjadi saat hamil. Sangat disarankan agar setiap Ibu hamil tidak menganggap remeh saat mengalami kram perut saat hamil.
Meskipun kram perut yang dialami termasuk jenis kram yang normal, sebaiknya juga memeriksakan kondisi Anda ke dokter. Karena tanda-tanda kram yang normal seperti kram yang terjadi menjelang persalinan, juga bisa menjadi tanda bahwa bayi Anda terlilit tali pusar yang merupakan kondisi berbahaya karena dapat membuat janin kesulitan bernafas hingga berujung kematian.
Penanganan sesegera mungkin saat mengalami kram perut merupakan cara terbaik yang wajib dilakukan para Ibu hamil. Hal ini tidak lain untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan dengan lebih pasti dan juga mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan.